Sabtu, 30 April 2011

Jalan-jalan bareng

Lama tidak menulis disini,............

Episode Mengenang "Chairil Anwar"

Pagi ini saya ingin berbagi cerita kegiatan kami bersama anak2 didik kami beberapa hari yang lalu saat mengenang seorang tokoh seniman kita "chairil anwar"
Senangnya bisa membawa dan mendampingi anak-anak keluar, apalagi kali ini kami akan mengajak anak2 melukis bersama di ruang publik. Ya, siang itu sepulang sekolah kami mengajak anak-anak ke stasiun tugu untuk melukis bersama...
acaranya memang mendadak namun alhamdullilah dengan segala keterbatasan kami dapat berpartisipasi dalam acara lukis bersama seniman jogja itu, dan anak2 pun terlihat bahagia.
untuk kali ini anak-anak tidak ditentukan untuk melukis tema tertentu, kami memberi kebebasan kepada mereka untuk melukiskan apa yang ada dalam imajinasi mereka. Al hasil karena kami berada didalam stasiun, anak2 pun melukiskan apa yang mereka lihat ada yang melukis kereta, ada juga yang melukiskan hiruk pikuk situasi didalam stasiun.
Yuk kita lihat pancaran bahagia siswa siswi kami siang itu,

saat anak-anak mulai membuat sketsa lukisan mereka

meski di tengah keramaiain diamati banyak orang, anak-anak tetap fokus pada lukisan mereka

sesekali menoleh saat ada kereta datang...

sedang menyelesaikan sketsa kereta



anak anak sudah mulai mewarnai

mereka yang terlihat sibuk dengan pekerjaan dan dunianya
Pancaran bahagia tidak hanya terlihat di raut anak-anak namun juga diraut para orang tua yang turut mendampingi putra-putrinya siang itu. Untuk anak-anak yang tinggal di asrama, semoga kegiatan semacam ini dapat mengurangi kerinduan kalian pada kampung halaman dan keluarga tercinta. Semoga bapak ibu pendamping dapat memberikan yang terbaik untuk kalian semua,

Untuk anak-anak yang siang itu belum bisa ikut, maafkan bapak ibu pendamping ya. Semoga dilain waktu kami masih diberi kesempatan dan kemampuan untuk mengajak kalian jalan-jalan lagi dengan mengajak semua anak asrama.(^_^) ..........

Oh ya, bagi teman-teman semua yang hendak mengundang atau melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus dalam kegiatan yang positif bagi perkembangan anak-anak, dapat menghubungi kami dengan datang langsung ke sekolah kami di SLB N Pembina YK atau menghubungi bapak ibu pendamping....Yang ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak, baik anak-anak yang tinggal di asrama sekolah ataupun seluruh siswa kami juga boleh. Pokoknya, kami terbuka kepada pihak manapun yang peduli dengan ABK

Senin, 21 Februari 2011

cara kami melalui detik waktu (1)

 KaMi JugA bISa bERkaRya

Namanya juga di kelas ketrampilan tata busana, tentu saja kami melalui detik waktu dengan belajar jahit menjahit. Namun materi pembelajaran kami agak berbeda dengan sekolah pada umumnya, namun jangan salah mesti berbeda kami juga bisa bersaing lo!(bukan bermaksud sombong sobat,hehe).....

Lihat saat saya mendampingi anak-anak menyelesaikan pesanan beberapa hari yang lalu :
Ini adalah tahap finishing pembuatan sarung bantal kursi, anak didik saya terlihat sedang memasang tassel pada sudut-sudut sarung bantal. Sebagai anak B (tuna rungu), murid saya yang satu ini sangat teliti.
Yang ini adalah murid saya yang autis, ia sedang menyelesaikan pesanan taplak meja/lopper. sama dengan murid saya yang tuna rungu, murid saya yang satu ini juga teliti bahkan jika ia dapati warna benang yang tak sesuai dengan warna kain maka ia akan segera mengganti jahitan yang ada dengan jahitan baru yang menggunakan benang yang sewarna dengan warna kain.

Orang mungkin memandang anak didik saya berbeda dengan yang lain. Memang berbeda, karena setiap manusia di ciptakan berbeda-beda dengan karakter dan kelebihannya masing-masing. Namun perbedaan ini tentu tidak untuk saling mencibir melainkan untuk saling melengkapi. Seperti keberadaan kami di sekolah dengan beragam perbedaan yang ada kami tetap bisa berkarya.

----I love u all, My students----

Selasa, 02 November 2010

Deteksi Dini Autisma

            Anak dengan autisme dapat tampak normal di tahun pertama maupun tahun kedua dalam kehidupannya. Para orang tua seringkali menyadari adanya keterlambatan kemampuan berbahasa dan cara-cara tertentu yang berbeda ketika bermain serta berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tersebut mungkin dapat menjadi sangat sensitif atau bahkan tidak responsif terhadap rangsangan-rangasangan dari kelima panca inderanya (pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa dan penglihatan). Perilaku-perilaku repetitif (mengepak-kepakan tangan atau jari, menggoyang-goyangkan badan dan mengulang-ulang kata) juga dapat ditemukan. Perilaku dapat menjadi agresif (baik kepada diri sendiri maupun orang lain) atau malah sangat pasif. Besar kemungkinan, perilaku-perilaku terdahulu yang dianggap normal mungkin menjadi gejala-gejala tambahan. Selain bermain yang berulang-ulang, minat yang terbatas dan hambatan bersosialisasi, beberapa hal lain yang juga selalu melekat pada para penyandang autisme adalah respon-respon yang tidak wajar terhadap informasi sensoris yang mereka terima, misalnya; suara-suara bising, cahaya, permukaan atau tekstur dari suatu bahan tertentu dan pilihan rasa tertentu pada makanan yang menjadi kesukaan mereka.
Beberapa atau keseluruhan karakteristik yang disebutkan berikut ini dapat diamati pada para penyandang autisme beserta spektrumnya baik dengan kondisi yang teringan hingga terberat sekalipun.
  1. Hambatan dalam komunikasi, misal: berbicara dan memahami bahasa.
  2. Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain atau obyek di sekitarnya serta menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.
  3. Bermain dengan mainan atau benda-benda lain secara tidak wajar.
  4. Sulit menerima perubahan pada rutinitas dan lingkungan yang dikenali.
  5. Gerakkan tubuh yang berulang-ulang atau adanya pola-pola perilaku yang tertentu

Rabu, 27 Oktober 2010

Mereka juga punya masa depan dan hari bahagia

         Terlahir menjadi difabel atau  ”different ability” bukan berarti sebuah akhir dari perjalanan. Anak-anak itu mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lainnya, berhak tertawa kala gembira, berhak menagis kala bersedih, berhak bermanja-manja dengan ayah bundanya, berhak punya cita-cita, dan tentu saja berhak memiliki masa depan dan kehidupan yang lebih baik.
           Penanganan yang tepat sesuai  dengan jenis dan tingkat ketunaan tentunya menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan metode pendampingan yang akan kita berikan pada masa pertumbuhannya. Mulai

Selasa, 19 Oktober 2010

Yang perlukita ketahui

Pertama, berat ringannya derajat kelainan. Semakin berat derajat kelainan dan jenis kelainan perilakunya, semakin sulit untuk kembali normal. Namun perlu diingat khususnya bagi anak autisma, sekalipun derajat autisma anak sangat ringan, diapun harus diterapi. Sebab apabila tidak, maka anak autisma ringan dapat berubah menjadi berat pada usia lebih tua. Di samping autisma tanpa terapi perilaku, tidak mungkin menjadi normal dengan perlakuan yang tradisional saja.

Mari dampingi putra putri kita

Mendampingi Anak Autis

Susie Evidia Y
Kata autis kini semakin familiar. Banyak orang menyebutkan, namun tidak memahami artinya. Akibatnya, makna autis sering disalahartikan. Orang yang melakukan aktivitas menyendiri, kini mendapat label autis. Orang, atau anak yang berperilaku kurang pas, lingkungan menghakimi dengan julukan autis. Seakan-akan autis diidentikkan berperilaku nega tif /menyimpang.

Ciri ciri anak autis

Gejala anak autis bisa dilihat dari usia dini, karena itu coba perhatikan anak anda dalam setiap tahap. Terkadang orangtua tidak terlalu peka terhadap tingkah laku anak, jangan samapai terlambat. Walau autis bukan penyakit, anak autis perlu mendapat perhatian yang lebih ekstra.